Rabu, 05 Desember 2018

Desember💌

Hai, aku tidak menyangka ternyata semenyenangkan ini menjadi bagian dari kamu.

Terima kasih sudah melibatkan aku, mengajakku ikut mempertimbangkan segala hal yang akan kamu lakukan, membiarkanku mengintip lebih dalam pada duniamu. Ngomong-ngomong mau kuberi tahu satu hal? Aku sering sekali dibuat takjub dengan segala pemikiranmu, kamu yang bisa sangat dewasa dalam beberapa hal, namun tak jarang kamu juga kekanak-kanakan diwaktu yang sama. Tapi itu semua bukan masalah kalau kamu orangnya, mana mungkin aku bisa keberatan.

Eh, jangan senyum, nanti aku suka!

Atas segala hal yang telah terjadi, aku kira kita tidak akan bertahan sejauh ini. Untuk itu, terima kasih juga telah tidak meninggalkanku sendiri, menopangku di saat titik terendahku, kau obat sekaligus canduku, kau tahu!
Perkara bagaimana kita nanti, aku tidak berharap kita berakhir cepat.  Aku masih membutuhkan sosok yang mampu menanganiku dengan tepat. Siapa lagi kalau bukan kamu.
Karena melewati hari-hari bersamamu, entah sejak kapan aku merasa nyaman.

Senin, 08 Oktober 2018

BERHAK

Jadi bagaimana?
Ketika kau menjadikannya satu-satunya, kau malah dijadikan salah satu olehnya.
Sudahlah sudahi saja, berhentilah memperjuangkan hal yang sudah nyata hanya membuang tenaga, percuma.
Kau terlalu istimewa untuk disia-siakan. Kau berhak mendapatkan yang lebih baik darinya, yang mampu berjuang untukmu dengan segala hal yang ia punya.
Kau berhak bahagia, sayangku, diriku sendiri.

Minggu, 07 Oktober 2018

SEKEDAR MENGINGAT

Ini cerita tentang masa lalu. Siapa lagi kalau bukan aku dan kamu, tambahan, dia-mu juga pastinya. Aku tak tahu disebut apa kita saat itu. Aku merasa masa bodo sebenarnya, yang terpenting kamu masih menghubungiku setiap waktu. Aku tak butuh yang lain untuk menemaniku. Ya, bisa dibilang aku terlanjur nyaman denganmu.
Hingga suatu hari, aku mendengar kabar dari salah satu temanku. Kamu, yang memang satu kelas dengan mantan pacarmu kembali dekat layaknya dulu. Entah permainan apa yang sedang Tuhan coba tunjukkan padaku. Awalnya aku biasa saja karna memang dia, perempuan itu telah memiliki kekasih lagi saat itu. Sehingga aku tak perlu merasa was-was jika kamu berniat kembali padanya.
Namun lagi-lagi takdir tidak ada yang tahu. Semakin hari kamu semakin dekat dengan dia, pernah satu kali teman sekelasmu memposting fotomu dan perempuan itu. Iya, kalian cocok sekali di dalam frame itu.
Tepat sore harinya, kamu mengatakan padaku untuk jangan mengkhawatirkan foto itu. "Hanya iseng" katamu dulu.
Hingga semua mengalir begitu saja, aku yang mulai tak percaya padamu. Kamu yang mulai terbagi. Kamu yang bimbang. Kemudian tiba saatnya kamu memilih kembali dan mengejar masa lalumu.
Teruntuk kamu, terima kasih pernah membahagiakanku dulu:)

Desember💌

Hai, aku tidak menyangka ternyata semenyenangkan ini menjadi bagian dari kamu. Terima kasih sudah melibatkan aku, mengajakku ikut memperti...